Dune Awakening terasa sangat realistis karena dua hal dijamin akan terjadi: kamu harus membayar "pajak" waktu dan kamu akan mati. Namun, hal menyenangkan dari kematian di Dune Awakening adalah kamu bisa respawn dengan sebagian besar perlengkapanmu tetap utuh, dan melanjutkan petualangan seperti biasa—kecuali kalau kamu dimangsa oleh si monster legendaris: cacing pasir.
Kalau kamu belum pernah melihat cacing pasir di Dune Awakening, kemungkinan besar kamu pernah melihatnya lewat poster film atau bahkan ember popcorn bergambar aneh itu. Di dalam game, makhluk ini bukan sekadar hiasan visual. Mereka adalah ancaman nyata yang membuat kamu kehilangan segalanya, kecuali celana dalammu. Iya, seganas itu. Mekanik ini pintar karena membuat kamu harus selalu waspada dan membangun strategi yang adaptif di lingkungan yang tidak bisa kamu kuasai sepenuhnya. Tapi di balik itu semua, ada satu momen kecil yang hampir membuat mimin pensiun dari dunia Arrakis: tombol respawn yang terlewat aktifkan.
Mimin sudah beberapa kali berurusan dengan cacing pasir. Biasanya cuma kehilangan alat-alat sederhana, dan untungnya kendaraan selalu selamat. Tapi kali ini, karena terlalu percaya diri saat mengumpulkan pasir tepung, mimin berpikir bisa menghindari cacing pasir dengan sandbike. Jadi mimin simpan semua barang penting di badan, parkir motor dekat lokasi pasir, dan... langsung ditelan hidup-hidup.
Masalahnya? Dune Awakening cukup baik memberi mimin alat cadangan saat respawn, tapi sepeda? Hilang total, bersama pakaian dan alat-alat lainnya. Jadilah mimin respawn di pos perdagangan Riftwatch dalam kondisi setengah telanjang, sekitar 1.500 kilometer dari rumah, tanpa kendaraan dan hampir dehidrasi. Parahnya lagi, mimin juga lupa buat suar respawn tambahan. Dan itu berarti—mimin harus jalan kaki menembus dua padang pasir luas hanya untuk pulang ke rumah.
Sebenarnya kamu bisa respawn langsung di rumah atau base milikmu, tapi itu harus diaktifkan secara manual setiap kali kamu membangun yang baru. Dan sebagai tambahan tantangan, pasir di wilayah Vermillius Gap punya fitur bernama "Drum Sand"—pasir yang berbunyi ketika diinjak, dan itu akan langsung memanggil cacing pasir. Biasanya mimin suka tantangan di Dune Awakening, karena desain ekologis dunianya sangat kompleks dan realistis. Tapi kali ini rasanya terlalu berlebihan.
Sejujurnya, mimin gak yakin apakah game ini pernah memberi tahu soal tombol respawn base di awal tutorial. Mungkin pernah, karena mimin sempat respawn ke gubuk kecil mimin di Hagga Basin South setelah mati kehausan. Tapi tetap aja aneh, kenapa fitur sepenting ini tidak otomatis aktif? Setelah tutorial, game ini menjejali kamu dengan segunung informasi, jadi paling tidak, game bisa bertanya: “Apakah kamu ingin menjadikan base ini sebagai titik respawn?” saat kamu membangunnya.
Setelah menghabiskan 90 menit, tiga kali dimakan cacing pasir, dan dua kali mati karena kehausan, akhirnya mimin bisa sampai rumah juga—walau semua cadangan nyaris habis dan semangat crafting sudah hilang. Mimin masih akan main Dune Awakening lagi, karena sejauh ini ini adalah salah satu game favorit mimin di tahun 2025. Tapi... jelas bukan dalam waktu dekat. Dan tentu saja, mimin bakal cek ulang—bahkan tiga kali—bahwa titik respawn di base sudah aktif!
Oh ya, buat kamu yang juga suka main game seperti Higgs Domino, jangan lupa ya buat top up termurah cuma di Topup Desa. Aman, cepat, dan pastinya hemat di dompet!