Sejak dulu, sudah menjadi hal umum bahwa orang membeli konsol Nintendo untuk memainkan game buatan Nintendo. Game pihak ketiga dari pengembang lain memang tersedia, tapi biasanya bukan alasan utama orang beli konsol. Untuk konsol terbarunya, Switch 2, tren ini masih terus berlanjut—setidaknya untuk saat ini.
Menurut laporan dari The Game Business, data awal menunjukkan bahwa para pembeli Nintendo Switch 2 di Amerika Serikat dan Inggris kebanyakan membeli konsol ini untuk memainkan game seperti Mario Kart World dan The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom. Game pihak ketiga di luar buatan Nintendo dilaporkan mengalami penjualan yang "sangat rendah", jauh di bawah ekspektasi penerbit.
Satu pengecualian menarik adalah Cyberpunk 2077, sebuah port yang sangat dinanti dan ternyata tampil lebih menonjol dibanding game pihak ketiga lainnya. RPG futuristik buatan CD Projekt Red ini memang punya sejarah peluncuran yang kacau, tapi berkat banyak pembaruan dan ekspansi, game ini kini jauh lebih stabil dan sesuai dengan visi awalnya. Di Switch 2, Cyberpunk 2077 bahkan hadir dengan fisik kartrid unik yang terinspirasi dari konten dalam gamenya sendiri. Performa grafis dan teknis yang ditingkatkan juga menjadikan game ini semacam 'showcase' untuk kekuatan Switch 2, terutama dibandingkan dengan Switch generasi pertama.
Di sisi lain, angka penjualan Mario Kart World luar biasa tinggi. Sekitar 80% pembeli konsol Switch 2 juga membeli game balapan ini, dan sangat mungkin sisanya akan menyusul. Ini menegaskan bahwa eksklusif Nintendo tetap jadi alasan utama pembelian.
Ada beberapa faktor lain yang membuat penjualan game pihak ketiga rendah. Pertama, banyak judul pihak ketiga yang tersedia saat peluncuran hanyalah port dari game lama yang sudah ada di platform lain, termasuk Switch pertama. Kedua, harga Switch 2 sebesar $449,99 cukup mengagetkan, apalagi lebih mahal dari beberapa varian PS5 dan Xbox Series. Ditambah lagi, aksesoris seperti Joy-Con 2 juga cukup mahal, membuat konsumen lebih selektif dalam pembelian.
Saya pribadi pun saat ini baru membeli Mario Kart World. Bukan karena tidak tertarik dengan game lain, tapi karena kompatibilitas ke belakang (backward compatibility) membuat saya bisa tetap memainkan game lama. Menariknya, sebagian besar game yang ingin saya mainkan ulang adalah buatan Nintendo juga.
Ada juga tantangan soal sistem kartu kunci game. Beberapa konsumen dilaporkan salah membeli versi game karena ada judul yang tersedia untuk dua generasi Switch, dan ada kebingungan apakah versi yang dibeli memerlukan unduhan tambahan walau sudah membeli versi fisik. Ini tentu bisa mempengaruhi kepercayaan konsumen.
Meski begitu, performa awal Switch 2 tergolong menjanjikan. Konsol ini memecahkan rekor penjualan hanya dalam hitungan hari setelah rilis. Tapi, narasinya tidak semudah itu. Tidak bisa disamakan dengan PS5 misalnya, yang sejak awal punya keterbatasan stok. Switch 2 punya keunggulan karena Nintendo menyediakan banyak unit sejak awal.
Selain itu, Switch pertama saat peluncuran dulu memiliki jumlah game fisik yang lebih sedikit. Nintendo juga tidak menyediakan unit review untuk media besar seperti Polygon saat peluncuran Switch 2, yang berdampak pada liputan dan rekomendasi game. Jadi mungkin banyak konsumen yang belum tahu game apa yang layak dimainkan selain Mario Kart World.
Ke depannya, bukan tidak mungkin posisi game pihak ketiga akan berubah. Switch generasi pertama juga akhirnya jadi rumah bagi banyak game indie yang luar biasa. Tapi itu pun terjadi karena waktu. Di tahun 2017, kebanyakan orang masih bermain di TV atau monitor. Sekarang, perangkat portabel dengan performa tinggi sudah semakin banyak, dan makin sulit dilacak karena selalu ada yang baru muncul.
Ngomong-ngomong soal hiburan seru di perangkat portabel, jangan lupa juga untuk isi ulang game favorit kamu. Topup Higgs Domino di Topup Desa aja, paling murah, cepat, dan aman pastinya!