Magic: The Gathering dan Set Baru Edge of Eternities
Setelah menutup kisah besar selama 30 tahun lewat Avengers Endgame-style crossover di March of the Machines, alur cerita Magic The Gathering sempat melambat. Wizards of the Coast belakangan lebih sering fokus pada Universes Beyond dengan set kolaborasi IP populer seperti Final Fantasy, The Lord of the Rings, dan Doctor Who. Bahkan saat kembali ke dunianya sendiri, Magic lebih banyak mengajak karakter ke genre unik — dari Wild West hingga misteri gothic. Banyak penggemar menyebut rilisan ini sebagai “set topi”, karena terasa seperti kostum tanpa bobot lore mendalam.
Namun, Edge of Eternities yang hadir pada 1 Agustus menjadi angin segar. Set ini terinspirasi opera ruang angkasa dan menghadirkan latar baru dengan dunia serta konflik yang benar-benar berbeda. Untuk memperkenalkan penggemar pada setting ini, penulis Libut Dickinson menghadirkan kisah The Traitor Baru Cormorant dan Exordia — dengan premis awal kapten luar angkasa yang mencari kucing hilang, tapi segera berubah jadi petualangan penuh misteri di planet pertambangan berhantu.
Sothera: Bintang yang Hampir Punah
Salah satu pusat dunia baru ini adalah sistem Sothera, sebuah bintang yang diprediksi akan meledak jadi supernova dalam 200 tahun. Federasi Pinnacle berusaha mengevakuasi kehidupan dan pengetahuan sebelum bencana tiba. Namun, ordo religius Monois justru mengubah matahari menjadi “supervoid” — lubang hitam yang tetap memancarkan cahaya dan panas. Hal ini memicu perang suci melawan ksatria Palatinate Celestial, yang tak segan mengorbankan pihak ketiga demi keyakinan mereka.
Dunia ini juga melibatkan faksi besar seperti Eldrazi dan Fomori (yang sebelumnya muncul di Outlaws of Thunder Junction), serta karakter misterius seperti Jace. Banyak detail lore baru yang menggoda penggemar lama — mulai dari makhluk mirip xenomorph, hingga kucing bernama Mirri yang mengingatkan pada karakter klasik Weatherlight.
Ragam Dunia dan Makhluk Baru
Di luar konflik besar, Edge of Eternities juga memperkenalkan elemen-elemen unik: Kavu versi hidup dari Dominaria, bug terraforming, malaikat luar angkasa, hingga android. Ada pula perjalanan super cepat bernama weftwalking, mirip planeswalking, namun dengan twist bahwa semua kucing bisa melakukannya. Dunia ini penuh dengan tempat menarik: sabuk asteroid dengan greatwurms raksasa, stasiun luar angkasa tempat berbagai bangsa berkumpul, hingga planet berangin tempat hampir semua hewan bisa terbang.
Planeswalker dan Arah Baru
Menariknya, sejauh ini hanya Tezzeret yang dipastikan muncul sebagai Planeswalker, ditambah kemungkinan Karn (karena ada sosok misterius bernama The Metalman). Hal ini melegakan, karena menunjukkan Magic mulai berani membangun cerita baru tanpa terus bergantung pada tokoh lama. Edge of Eternities bahkan disebut sebagai mikrokosmos yang secara fisik terpisah dari Multiverse Magic — langkah kreatif berani untuk menunjukkan arah baru storytelling.
Kesimpulan
Setelah lama bermain aman dengan “kostum genre”, akhirnya Magic The Gathering kembali menghadirkan dunia dengan lore segar dan berbeda lewat Edge of Eternities. Dengan fokus pada konflik kosmik, agama, teknologi, hingga intrik antar faksi, set ini menjanjikan nuansa baru yang kaya untuk dijelajahi para penggemar. Bab berikutnya dari cerita Dickinson kabarnya akan mengubah perspektif, menandakan tren cerita yang lebih dinamis ke depan.
Jangan lupa buat top up game Higgs Domino termurah, Kunjungi Topup Higgs Domino di Topup Desa Murah